Paskibraka adalah singkatan dari Pasukan Pengibar Bendera Pusaka dengan tugas utamanya mengibarkan duplikat bendera pusaka dalam upacara peringatan proklamasi kemerdekaan Indonesia di 3 tempat, yakni tingkat Kabupaten/Kota (Kantor Bupati/Wali Kota), Provinsi (Kantor Gubernur), dan Nasional (Istana Merdeka).
Anggotanya
berasal dari pelajar SMA Sederajat kelas 1 atau 2. Penyeleksian anggotanya
biasanya dilakukan sekitar bulan April untuk persiapan pengibaran pada 17
Agustus.
Selama waktu
seleksi sampai 16 Agustus, seorang anggota calon Paskibraka dinamakan
"CAPASKA" atau Calon Paskibraka. Pada waktu penugasan 17 Agustus,
anggota dinamakan "PASKIBRAKA", dan setelah 17 Agustus, dinamakan
"PURNA PASKIBRAKA".
Seiring
berjalannya waktu, Paskibraka berkembang dari yang hanya berpakem konvensional,
menjadi modern. Paskibraka modern identic dengan ditambahkannya kreasi-kreasi
pola gerakan baru, namun tidak menghilangkan segi konvensional dari Paskibraka
pada umumnya.
Lucky
Ezra Pangkey (17), atau yang akrab disapa Lucky, menuturkan bahwa Paskibraka
Modern merupakan Paskibraka konvensional yang mengalami modifikasi pada
beberapa pola gerakannya, mulai dari melintang, cara berjalan, dan lain
sebagainya.
Menurut
remaja kelahiran Surabaya ini, dengan adanya paskibraka modern, tidak membuat
paskibraka konvensional kehilangan jati dirinya, “toh ini bagus, bikin siswa
jadi bisa kreatif. Kan dasarnya nggak diubah, cuman ditambahin saja” paparnya.
“Kalau
paskibraka modern biasanya ada lomba kreasi, pbb kreasi, lomba yel yel, kostum
yang dipakai juga dilombakan. Hampir semua yang dibawa dalam satu pleton itu
dinilai”
Lucky
yang juga berperan sebagai Komandan Pleton utama di SMAK Santo Yusup tersebut,
menuturkan bahwasanya sebenarnya peminat dari ekskul Paskibraka Modern di
sekolahnya, tak sebanyak ekskul-ekskul lainnya. Ekskul seperti bola basket,
badminton, dan futsal lebih banyak diminati, namun hal tersebut tak menyurutkan
ia dan teman-temannya dalam membesarkan nama Paskyusa (sebutan kelompok
Paskibraka di SMAK Santo Yusup).
Remaja
yang berdomisili di Kecamatan Taman, Kabupaten Sidoarjo tersebut, menuturkan bahwa
mengikuti Paskibraka Modern, sama menantangnya dengan mengikuti Paskibraka
konvensional. Pasalnya, hal-hal seperti pelatihan fisik yang keras dan
keterikatan dengan protokoler menjadi kewajiban yang tidak terlepas dari segala
prosesnya.
Paskyusa
yang lahir di tahun 2008 tersebut, awalnya mengikuti lomba-lomba Paskibraka
konvensional sesuai dengan SK Pangab. Namun, sesuai dengan SK Pangab yang baru,
Paskyusa-pun mengikutinya, yaitu Paskibraka Modern. Paskyusa yang awalnya
sangat konvensional-pun berubah menjadi lebih modern.
“Dulu pertama
lahir, Paskyusa mengikuti ketentuan SK Pangab yang lama, masih konvensional,
tapi karena ada perubahan SK Pangab baru-baru ini, ya ikut yang modern.”
SK
Pangab yang awalnya hanya menuntut keteraturan pola gerakan, sekarang mulai
menjejali kriteria-kriteria seperti, keunikan kostum, semaraknya yel-yel, dan inovasi
pola, dalam proses penilaiannya. Paskyusa-pun berinovasi, mereka tak ingin
ketinggalan dengan sekolah-sekolah lain yang juga berinovasi.
Saat
ini, Paskyusa memiliki target-target tertentu untuk tetap menjaga eksistensi
mereka di dunia perlombaan paskibraka modern. Mereka memiliki target-target
yang tak tanggung-tanggung, mereka menargetkan untuk meraih minimal 2 trofi
penghargaan tiap tahunnya.
Target
yang cukup besar tersebut bukanlah tanpa alasan, ia mengutarakan bahwa
baru-baru ini saja, mereka baru memenangkan trofi juara favorit dalam
perlombaan Paskibraka Modern yang diadakan di Universitas Widya Mandala.
Paskyusa
terkesan optimistis ditengah gempuran sekolah-sekolah negeri yang lebih sering
memenangkan perlombaan paskibraka modern. “Agenda Paskyusa paling dekat ini ya mau
ikut beberapa lomba lagi, di daerah Driyorejo, dan SMA – SMA lainnya, targetnya
ya juara satu tentunya, semoga aja.” Tutur Lucky.
Lucky
berpendapat, bahwasanya ia memiliki sebuah harapan bagi Paskyusa dan seluruh
Paskibra di seluruh Indonesia, “Jadi Paskibra itu harus tahan banting, tahan
mental dan fisik, usaha nggak akan mengkhianati hasil, tetap solid dan selalu
berusaha membanggakan almamater dan Indonesia secara umum itu sebuah kewajiban!”
Tegasnya. (07/10/17)
0 komentar:
Posting Komentar