23 Des 2015

Elitist!

Yak, kembali lagi bersama saya dengan postingan-postingan yang sejatinya tidak begitu penting. Kali ini saya pengen ngebahas tentang seorang "ELITIST METAL" dimana arti gampangnya adalah orang-orang yang mengaku dirinya yang paling bisa mengerti musik metal, memahaminya dan mampu membenarkan opini yang keliru tentang bagaimana ciri khas seharusnya tentang musik Pure Metal serta semua sub-genre nya.

Sebenarnya kalau boleh dibilang
, saya adalah penggemar musik cadas yang memang mengkotak-kotakkan musik pada suatu genre, tapi selama musik itu enak dan menarik untuk didengar (menurut saya), kenapa tidak saya nikmati saja?

Problem mendasar yang akan saya bahas disini adalah tentang bagaimana pengkotakan sebuah genre menjadi sebuah ancaman bagi kelangsungan musik cadas itu sendiri. Bagaimana tidak? Seringkali saya temui perdebatan mengenai genre-genre fusion dalam forum-forum musik yang pada akhirnya tidak menciptakan sebuah solusi.

Sesuatu yang paling sering diperdebatkan dalam forum musik adalah genre Metal dan Hardcore dimana dalam perkembangannya banyak terjadi fusion atau penggabungan antara keduanya (banyak yang mengatakan bahwa dua genre ini memiliki perbedaan dalam permainan drum, dimana Hardcore yang menggunakan style Beatdown sedangkan Pure Metal tidak. Selain drum, perbedaan juga terdapat pada riff gitar dan cara melafalkan lirik dimana Metal dengan clean voice atau growl-nya sedangkan hardcore dengan scream atau shouted-nya). Lihat saja genre Metalcore yang merupakan fusion antara genre Metal dan Hardcore, ataupun Deathcore yang merupakan fusion antara genre Death Metal dan Hardcore. Para penikmat musik yang tergabung dalam forum musik cadas tersebut mempunyai banyak opini yang sejatinya memang memiliki dasar kuat untuk bertahan. Mereka mampu menjelaskan roots/akar musik tiap sub-genre yang sedang diperdebatkan. Namun disini saya tidak akan mengupas bagaimana perdebatan mereka, karena saya memiliki prinsip bahwa genre Metal dan Hardcore sendiri sebenarnya mempunyai roots/akar yang sama. 

Menurut se-pengetahuan saya, Metal sendiri berasal dari evolusi Blues Rock yang diperkasar serta dipertebal distorsinya, begitupula Hadcore yang berasal dari evolusi Punk Rock yang diperkasar cara bermainnya. Kedua genre tersebut memiliki hubungan keterkaitan, yaitu sama-sama berakar dari musik Rock yang berkembang dari evolusi musik Blues.

Seringkali saya miris, ketika melihat beberapa rekan yang sangat bersikap elitis terhadap suatu genre musik. Mereka mengutuk tiap genre fusion yang terlanjur tercipta, bahkan sebagian dari mereka dengan santainya mengatakan bahwa genre Metalcore, Deathcore serta genre-genre fusion yang lain adalah fake metal. Hingga bagi mereka musik seakan menjadi sebuah agama yang harus dibela mati-matian apabila ada yang memberikan bumbu-bumbu lain pada kemurniannya atau ketika ada yang mengajak berduel dengan argumen. 

Hal lain yang lebih ekstrem juga pernah saya temui ketika saya menghadiri sebuah gigs musik Metal, dimana disana terdapat sekumpulan orang yang selalu bergerombol dan tak mau bertegur sapa dengan yang lain. Usut punya usut, ternyata sebab sikap mereka seperti itu adalah karena mereka merasa lebih expert dalam memilah sebuah genre musik, mereka juga disebut sebagai golongan konservatif dalam musik metal yang menolak adanya fusion.  Fakingsyit banget kan?

Selamat datang di era FASISME MUSIK!


Entah sampai kapan perdebatan tidak solutif seperti ini akan terus berlangsung, entah sampai kapan para penikmat musik dari berbagai genre ini terus bergulat. Yang pasti saya berharap agar  perbedaan dalam belantika musik cadas ini menjadi sebuah harmoni dan warna asyik dalam tiap gigs.

NB : Saya adalah pengaspirasi dan penikmat musik fusion, bukan musik yang diciptakan oleh kalangan POSER! We all hate posers!
Dari: Lumajang, Lumajang Sub-District, Lumajang Regency, East Java, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar