19 Apr 2016

Sekelumit Tentang Lagu Janji

Hai para pembaca, akhirnya saya kembali lagi setelah sekian lama tak berkutat dalam dunia menulis blog. Mungkin kali ini tulisan saya tak akan begitu panjang (biasanya juga enggak panjang sih, hehe) dikarenakan banyaknya tugas kuliah yang mesti terselesaikan dalam tempo sesingkat-singkatnya. Tertanggal 18 April 2016 hari ini, saya akan mencoba meyajikan tulisan tentang sebuah karya seni berupa footage lagu berjudul "Crowns" besutan band Indie Rock asal tanah air, Jirapah.

Sebelum menuju ke ranah khusus tulisan perihal footage lagu yang berjudul Crowns, alangkah baiknya kita mengenal lebih dalam tentang Band Jirapah.

Jirapah, satu nama yang berbasis dari ibukota Jakarta yang mengusung indie rock yang dikemas secara spesial dan unik daripada grup kebanyakan lainnya. Lahir hanya karena menjadi penggemar musik dan rasa ingin tahu dalam membuat komposisi lagu, Jirapah sebenarnya sudah merambah cukup aktif di skena lokal Brooklyn, New York, Amerika Serikat sana dalam waktu yang tidak sebentar.
Didalangi oleh duo mahasiswa  cerdas yang berekspansi di negeri Paman Sam, yakni Ken Jenie dan Mar Galo, band ini benar-benar berfokus pada eksperimentasi entah di dalam maupun di luar studio. Musik yang disuguhkan oleh mereka berdua cukup raw dan juga berat pada sisi reverb maupun delay, tetapi intinya keduanya menciptakan kord-kord yang tak biasa, lagu-lagu sederhana benar-benar dibuat begitu memukau. Seperti mebayangkan rock minimalis macam The Raveonettes dan post punk terkini seperti Interpol.
Dikutip dari : http://www.djarumcoklat.com/article/jirapah-ciptakan-indie-rock-tak-biasa
Sebuah video unggahan sebuah channel musik culapculap di situs youtube yang berjudul "JIRAPAH - CROWNS" rupanya membuat beberapa para pengguna Youtube merinding. Hal ini dikarenakan visualisasi dari lagu ini mengangkat footage perkawinan dari seseorang bernama E. Soemantri Ahmad pada 27 tahun yang lalu. Tapi bukan disitu poin dari 'kemerindingan' para pengguna Youtube yang telah menyaksikan video tersebut. Melainkan karena footage tersebut telah mengalami proses editing dimana hasilnya disesuaikan pada lagu yang mengiringinya. Sebenarnya video rekaman prosesi pernikahan dalam adat Jawa ini sangatlah sederhana, apalagi pada saat itu teknologi kamera tidaklah secanggih saat ini, namun Jirapah dan tim-nya telah berhasil menyulap video tersebut menjadi sangat bernilai estetis dan layak untuk menjadi bahan kajian videografer dimanapun. Berikut video yang telah berkali-kali saya mention dalam tulisan ini :


Lirik :

All your dreams washed away in a wave
They're swallowed by whatever's below
Your reach cannot grasp the fact they're
Drowning in a tide of woes

So your love is like the chimes and arrangement
Guarded by a garden of prose
You've always been one to be wailing
Hiding behind the confines of songs

Settle down right now

Now you're old, tucked away in the ending
Clouded by the charm of your aging
Your wishes have all disappeared
They're rotting in a pile of poems

Hours keep passing your fingers
Slipping like rain through your hands
Summers are endless, you wake up
Drenched in the sweat that you wasted
right now

Clouded by the charm of your aging

--------------------------------------------------------------------
---------------------------------------------------------------------

Dalam awal-awal video tersebut menunjukkan seorang gadis kecil yang sedang menari menggunakan pakaian adat. Ia terlihat sangat gemulai menikmati apa yang ia tampilkan. Lalu setelah scene tersebut, video dilanjutkan dengan menampilkan sepasang penari pria dan wanita. Hampir sama dengan scene sbelumnya, dari gesture kedua penari yang ditampilkan juga terlihat sangat menikmati apa yang sedang ia performakan, yang berbeda hanyalah kali ini penari tampak berpasangan dan tidak menggunakan pakaian adat.

Video ini jelas sekali menyampaikan bagaimana suasana dalam suatu pernikahan adat jawa, budaya merupakan hal yang kental ditonjolkan dalam video ini. Ekspresi excited juga sangat tergambar dari mimik muka kedua pasang mempelai dalam video ini. Perasaan senang dan haru tergambar tanpa ada skenario sama sekali.

Pada menit  ke 2:22 terdapat scene yang menurut saya menarik, dimana mempelai pria yang baru datang dengan keluarganya tiba-tiba menangis di pundak sang ayah yang berada tepat didepannya. Disini tergambar jelas bagaimana perasaannya yang sedang berbahagia dan haru dilebur menjadi satu.

Video ini berlanjut dengan benar-benar menonjolkan budaya pernikahan Jawa. Mulai dari tradisi sungkeman, menginjak telur, dan suap-suapan mewarnai  menit 2:49 hingga 3:42

Pada menit ke 4:12 lirik telah selesai, namun video dan instrumen masih berjalan dengan bubuhan monolog manifesto pernikahan yang dilafalkan dengan suara lirih seorang wanita. Monolog dimulai dengan kalimat "nikah itu sama kayak berkesenian, jadi kalau seniman bikin manifesto, orang nikah juga punya manifesto..."  ditengah-tengah monolog, kalimat per kalimat sengaja ditumpang tindihkan sehingga pelafalannya menjadi sulit didengar dan diinterpretasi maknanya. Hal ini tetap berlanjut hingga menit ke 5:51

Akhir video ditutup dengan sebuah kalimat sederhana yang menurut saya sangat brilian. Dimana wanita pembaca monolog tersebut menutup penjabaran panjang lebarnya hanya dengan kalimat  "penjelasan menyusul". Ah, saya jadi ingat cerita beberapa kawan, mereka mengeluhkan kerumitan pikiran wanitanya masing-masing yang tidak pernah selesai hanya dalam sepuluh kalimat penjelasan. 


1st Single from
ORIGINAL SOUNDTRACKS & MUSIC INSPIRED BY ROCKET RAIN


JIRAPAH "CROWNS"

Written and Recorded by Ken Jenie
Outro Written by Anggun Priambodo
and Recorded by Mariati Galatio





JIRAPAH is
Ken Jenie
Mariati Galatio
Yudhis Tira
Januar Kristianto
Nico Gozali


Directed by Anggun Priambodo
Edited by Sabina Renika Cynantika
Found Footage by Ranggi Arohmansani

babibutafilm // buttonijo // Sekuntum Records

http://rocketrainmovie.com/
2013
Dari: Surabaya, Surabaya City, East Java, Indonesia

0 komentar:

Posting Komentar