18 Jan 2016

OLIGARKI KAPITALIS ATAU TERORISME?

Pemberitaan yang begitu panas nya tentang peristiwa teroristik yang menimbulkan keresahan, peristiwa yang terjadi di ibu kota Djakarta tersebut telah menuai banyak kontroversi dan polemik berkepanjangan. Peran yang dimainkan oleh pihak teroris sudah semakin ahli untuk menimbulkan keresahan pada masyarakat, aksi – aksi teror yang terjadi bisa menggoyahkan suatu rezim pemerintahan dan memberikan stigma kepada masyarakat tentang teroris tersebut, akan tetapi adakah rezim yang jatuh akibat persoalan teroristik?
Teror - teror yang terjadi malah membuat oligarki menjadi kuat dan fondasi nya kian stabil. Aksi teror ini juga malah memperbuat terpuruk nya kaum – kaum yang tertindas menjadi terasingkan seakan yang awalnya berkata untuk “Menolak Lupa” menjadi “Terlupakan” dikarenakan pemberitaan yang meneruskan adanya ancaman yang begitu besar dan membabi buta seakan berita terdahulu menjadi hal yang tabu, layaknya aksi kamisan yang dilarang yang nyatanya mereka meminta pertanggung jawaban atas hak – hak  mereka yang terhapuskan, peristiwa dilarang nya aksi kamisan, Drop Out salah satu mahasiswa Universitas Negeri Jakarta dengan hak suara nya yang ditenggelamkan hingga berita nya ramai diperbincangkan di media, aksi dari warga Kendeng, Pati, Jawa Tengah yang berorasi dan menolak adanya pembangunan pabrik Semen, hingga kematian terhormat aktivis lumajang yang dilakukan oleh Salim Kancil dan Tosan karena mempertahankan hak-haknya yang  dicuri oleh korporasi.
Hal ini malah menjadikan rezim yang berkuasa semakin represif dan menjadikan keuntungan pada oligarki kapital, musuh yang menjadi sangat besar ialah oligarki yang berkembang pada sistem ekonomi politik, aksi – aksi diatas memberikan pandangan kita seakan lupa kejadian na’as dan perjuangan hak dari mereka. Dengan ini tindakan dari teroris yang menimbulkan bencana pada warga sipil menimbulkan tendensi pada rasa takut dan cemas. Maka dari itu tindakan teroristik ini tidak menghasilkan perubahan, malah menghasilkan hal yang lucu yang bertaburan di media sosial dengan meme cartoon yang ada.
Maka dari itu aksi teror yang terjadi malah menimbulkan kecemasan dengan adanya bom peledakan dan isu – isu yang terjadi, dasar bahwa aksi teror menjadi negasi aksi pembebasan. Ini juga yang menambah pekerjaan kaum tertindas malah semakin terpuruk untuk memperjuangkan hak – hak nya. Hegemoni media terhadap teroris bisa menjadi euforia yang melekat pada masyarakat.
Kecemasan yang terjadi memang sudah dibuat sedemikian rupa oleh pihak penguasa untuk mengihindari konflik lain. Hegemoni yang ditonjolkan untuk menjadikan lupa peristiwa yang serupa juga menjadi tuntutan bahwa kaum tertindas yang memperjuangkan hak – hak nya yang hampir dicuri oleh korporasi layaknya mereka belum merdeka. Ada hal lain juga yang merupakan perisitiwa serupa mengenai kasus yang bertepatan pada divestasi freeport.
Oleh : Aria Mahatamtama (Mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Airlangga)

1 komentar:

  1. Dalam beberapa kasus, teror/chaos memang sengaja diciptakan untuk meredam animo masyarakat, atau bisa juga memperbaiki citra pemerintahan melalui aparat keamanannya. Perlu diperhatikan juga, teror Sarinah sepertinya tidak mengincar korban sipil, melainkan hanya untuk mengacaukan stabilitas politik saja. Kalo mereka mengincar korban sipil, pasti mereka memilih pusat keramaian atau pusat perekonomian. Sedangkan posisi gedung Sarinah lebih mendekati istana negara.

    Oligarki kapitalis?
    Yang saya tangkap dr tulisan ini adalah kasus ini seolah-olah digunakan oleh pihak penguasa (kapitalis) untuk menutupi kasus-kasus kemanusiaan lain yang memakan korban rakyat cilik alias kontranya kapitalis, bukan begitu bung?
    Namun poin yg penting dibahas juga adalah dengan adanya teror seperti ini pasti juga akan melemahkan posisi penguasa dan menggoyahkan perekonomian juga bung. Jadi bisa dikatakan kalo itu berarti sangat kontradiktif. Antara teror itu mengancam kapitalis dan teror itu 'melanggengkan' kapitalis.


    Sekian analisis ngawur saya bung. Mohon dikoreksi juga hehe

    BalasHapus